活動快報
內容:
“Berkendara tidak minum alkohol, minum alkohol tidak berkendara” sudah merupakan kesepakatan bersama masyarakat. Terlepas dari apakah warga negara Taiwan atau warga negara asing ataupun ada tidaknya menyebabkan kecelakaan, berkendara setelah minum minuman beralkohol merupakan pelanggaran hukum. Berkendara setelah minum minuman beralkohol selain dikenakan sanksi atau denda yang sangat menyakiti dompet, jika terlibat dalam tanggung jawab pidana, harus menjalani hukuman pidana penjara yang juga dapat memengaruhi pekerjaan yang ada. Departemen Tenaga Kerja mengimbau pemilik usaha/majikan dan pekerja migran harus bersama menghadapi akibat dari berkendara setelah minum minuman beralkohol, jangan sampai menyalahi peraturan. Pekerja migran setelah minum minuman beralkohol mengemudikan alat transportasi, selain melanggar Undang-undang Manajemen dan Penalti Lalu Lintas dan akan dikenakan sanksi, jika tes kadar alkohol melebihi 0,25 mg/l, maka terlibat dalam tindak kejahatan pidana membahayakan keselamatan umum yang akan dikenakan denda atau masa hukuman penjara. Bahkan jika tidak menyebabkan kecelakaan ataupun terjadi kecelakaan, semuanya sama-sama merupakan pelanggaran hukum, maka harus berhati-hati. Departemen Tenaga Kerja menjelaskan lebih lanjut, sekarang sepeda listrik adalah fokus pihak kepolisian dalam menyelidiki dan mencekal pengendara mabuk saat ini. Oleh karena tidak perlu memperoleh SIM Taiwan, harganya juga relatif rendah, sepeda listrik sudah menjadi salah satu alat perjalanan terbaik pekerja migran selama di Taiwan. Akan tetapi, mungkin dikarenakan tidak akrab dengan peraturan hukum, teman-teman pekerja migran saat istirahat akhir pekan atau pulang kerja, setelah minum-minum sedikit lalu keluar mengendarai sepeda listrik untuk mengunjungi teman, berbelanja, atau kembali ke asrama. Jika dicegat dan diperiksa tes kadar alkohol melebihi nilai standar yang ditentukan hukum, maka melanggar hukum. Oleh karena itu, Departemen Tenaga Kerja juga mengimbau teman-teman pekerja migran, jangan sampai karena ingin kemudahan sementara berkendara setelah minum minuman beralkohol, agar tidak memengaruhi pekerjaan juga menguruskan dompet. Selain itu, Departemen Tenaga Kerja juga akan mempertimbangkan kondisi masing-masing kasus. Bagi yang melakukan pelanggaran berkendara mabuk dengan tingkat serius, sesuai ketentuan Undang-undang Layanan Ketenagakerjaan, izin mempekerjakan pekerja migran dihentikan dan diperintahkan untuk keluar dari Taiwan. Pekerja migran tidak dapat lagi datang bekerja ke Taiwan. Operasi produksi pemilik usaha/majikan yang ada mungkin terkena dampak pengaruh dikarenakan pekerja migran yang semula terlatih keluar dari Taiwan. Maka dari itu, Departemen Tenaga Kerja mengimbau pemilik usaha/majikan untuk banyak-banyak memperhatikan kondisi kehidupan pekerja migran di Taiwan. Terhadap perilaku pekerja migran minum minuman beralkohol seusai kerja, mengingatkan pekerja migran untuk minum secukupnya tidak berlebihan, serta banyak-banyak mengajarkan peraturan lalu lintas Taiwan, juga mengingatkan pekerja migran harus menghindari perilaku berkendara alat transportasi seperti sepeda listrik, dan lain-lain setelah minum minuman beralkohol. Agar pekerja migran yang dipekerjakan pemilik usaha/majikan dapat bekerja dengan aman dan nyaman di Taiwan, juga memudahkan pemilik usaha/majikan memperkuat bimbingan pengarahan terhadap pekerja migran terkait undang-undang hukum, Badan Pengembangan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja di “Situs website multi-nasional tentang informasi pemeliharaan hak-hak pekerja migran” (https://fw.wda.gov.tw) juga menempatkan video pengarahan pekerja migran sebelum bekerja dalam Bahasa Mandarin dan bahasa ibu pekerja migran. Pemilik usaha/majikan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya.